KUTAI BARAT – Anggota Komisi II DPRD Kutai Barat (Kubar), Kaltim, Adrianus Kartanegara mengatakan harga BBM eceran jenis Pertalite Rp 15 ribu per liter sangat tidak wajar.
Padahal di SPBU, Pertalite dijual dengan harga Rp 10 ribu per liter. Adrianus menilai, harga Pertalite eceran cukup tinggi hingga menyiksa masyarakat Kabupaten Kubar.
“Masalah tingginya harga Pertalite eceran sudah lama menjadi keluhan masyarakat. Rata-rata harga Pertalite eceran Rp 15 ribu per liter, dan ini menyiksa masyarakat,” ungkap Adrianus, Kamis (30/01/2025).
Menanggapi keluhan masyarakat banyak, Adrianus, melalui hearing atau rapat dengar pendapat (RDP) DPRD, memanggil para pengusaha SPBU, APMS, Disperindagkop dan Bagian Ekonomi Setkab Kubar.
“Dalam RPD ini, kita menanyakan Disperindagkop dan Bagian Ekonomi, apakah sudah membuat suatu kebijakan untuk menyikapi masalah tingginya Pertalite eceran. Namun kita dengar, belum ada, padahal masalah ini kan sudah lama,” terangnya.
Melalui RDP, Pemkab Kabupaten (Pemkab) Kubar diminta, agar segera membuat kajian untuk merumuskan kebijakan dalam menangani tingginya Pertalite eceran. Sehingga solusi dari pemerintah berpihak kepada masyarakat banyak.
“Kita memanggil OPD terkait, pemilik SPBU dan APMS, untuk sama-sama mengkaji dan merumuskan kebijakan yang tepat. Sehingga BBM subsidi ini dapat diterima masyarakat dengan harga yang wajar,” paparnya.
Adrianus menambahkan bahwa RDP soal tingginya harga Pertalite eceran bukan hanya seremonial retorika. Namun, melalui RDP harus terlahir kebijakan yang benar-benar membantu masyarakat.
“Ini bukan acara untuk menunjukkan kepedulian kita untuk masyarakat. Ini soal perjuangan untuk melahirkan kebijakan, sehingga persoalan tingginya harga Pertalite eceran, tidak terjadi lagi kedepan. Ini adalah langkah awal,” tegasnya.
